Jayapura – Pemerintah Kabupaten Yahukimo baru – baru ini telah bertemu dengan PT. Patra Logistik, anak perusahaan milik PT. Pertamina Tbk dalam rangka kerja sama pembangunan depo pengisian pesawat udara […]
Jayapura – Pemerintah
Kabupaten Yahukimo baru – baru ini telah bertemu dengan PT. Patra Logistik,
anak perusahaan milik PT. Pertamina Tbk dalam rangka kerja sama pembangunan depo
pengisian pesawat udara (DPPU) di bandara Nop Goliath, Dekai dan depo BBM di
Kampung Pepera, Distrik Suator, Asmat.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Yahukimo, Abock Busup didampingi Sekda Yahukimo, Tarully Maniagasi saat berjumpa wartawan di Jayapura, Jum’at malam (24/5). Menurut Abock Busup, pembangunan pusat pengisian BBM ini untuk mewujudkan bbm satu harga di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
“Setelah
lebaran, kami akan siapkan kerja sama dengan PT. Patra Logistik untuk
mewujudkan BBM satu harga, yang pernah di launching oleh Presiden Jokowi di
Dekai,” terang Abock.
Saat ini, kata
Abock, tingginya harga BBM di Yahukimo dipengaruhi oleh pasang-surutnya air
sungai Brasa. Jika air sungai Brasa sedang surut/ kering kapal pengangkut BBM
tidak bisa masuk dan menyebabkan kelangkaan sehingga mengakibatkan melambungnya
harga BBM di Dekai hingga 50rb – 100rb rupiah per liternya.
“Selama ini di
Yahukimo harga BBM naik karena suplai dari Tual – Timika – Yahukimo. Kami
meminta suplai langsung dari Tual – Yahukimo, sehingga harga tidak naik.
Pertamina akan menyiapkan kapal dan truk pengangkut BBM, sehingga pasokan BBM
bisa kontinyu, mengantisipasi kondisi sungai Brasa yang kering,” papar Abock.
Lebih lanjut,
Abock menjelaskan, saat ini bandara Nop Goliat Dekai dengan panjang landasan
2500 meter, sudah bisa didarati oleh pesawat berbadan besar. Oleh karena itu,
pemkab Yahukimo telah meminta ijin Kementrian Perhubungan agar pesawat berbadan
besar masuk di Yahukimo.
“Saat ini ada 2
maskapai yang beroperasi, yakni Trigana dan Wings. Dalam waktu dekat kami akan
melakukan pertemuan dengan Lion Air untuk membuka rute penerbangan di Yahukimo,”
terang Abock.
Pemkab Yahukimo juga
berupaya mendorong adanya rute penerbangan langsung dari Dekai ke Makassar atau
Jakarta. Dengan adanya penerbangan langsung ini, durasi terbang menjadi lebih
singkat dan penumpang tidak perlu lagi transit di Jayapura, sehingga otomatis
menekan biaya transportasi.
Selain itu,
pemkab Yahukimo berencana menjadikan bandara Nop Goliath sebagai pusat pengisian
avtur di Pegunungan Tengah, sehingga nantinya pesawat terbang perintis yang
beroperasi di Yahukimo, Asmat, Wamena, Oksibil, dll diharapkan tidak lagi
mengisi avtur di Jayapura tetapi di Dekai.
“Avtur sangat
penting. Kalau pertamina ada di Yahukimo pesawat bisa bermalam di Yahukimo
untuk melayani di wilayah Pegunungan Tengah,” terangnya.
Dengan pembangunan depo BBM di Soator dan DPPU di bandara Nop Goliat Dekai nantinya diharapkan secara otomatis menurunkan harga barang dan menekan tingkat inflasi.
Bupati Yahukimo, Abock Busup didampingi Sekda Yahukimo Tarully Maniagasi saat jumpa pers di Jayapura (24/5) [Foto: Yulika Anastasia]
Pembangunan infrastruktur jalan terus
dikebut
Seiring dengan
pembangunan depo BBM di Pepera distrik Suator, Kabupaten Asmat, Pemkab Yahukimo
terus menggenjot pembangunan infrastruktur jalan.
Sementara ini
ruas jalan Pepera – Dekai sedang dibangun, namun demikian Pemkab Yahukimo
memastikan distribusi BBM, baik avtur maupun BBM jenis lain yang diangkut
menggunakan kapal tanker melalui jalur sungai tidak akan terganggu.
Selain itu,
dalam skala besar Pemkab Yahukimo terus berupaya membuka membangun
infrastruktur jalan untuk membuka isolasi daerah. Pembangunan ruas jalan ini
nantinya diharapkan berdampak langsung terhadap penurunan harga barang.
Ada 5 ruas jalan
yang tengah dibangun, yakni Herawe – Sobaham, Yomothe – Anggruk, Dekai –
Kimyal, Suru-suru – Silimo dan Dekai – Pepera.
“Hingga tahun
2021 kami menargetkan 150 km jalan terbangun,” kata Abock Busup.
Menjaga stabilitas harga barang, Pemkab
Yahukimo bentuk BUMD
Ditambakan oleh Sekda
Yahukimo,Tarully Maniagasi, Pemkab Yahukimo telah menetapkan perda untuk
membentuk Badan Usaha Milik Daerah. Pemkab Yahukimo berencana mengalokasikan
anggaran sebesar 20 milyar rupiah sebagai modal awal BUMD.
“Keberadaan BUMD
kami harapkan kedepan dapat memberikan manfaat positif dalam hal penyediaan
kebutuhan yang nantinya akan bisa menstabilkan harga – harga, baik harga 9
bahan pokok maupun harga lainnya,” kata Tarully Maniagasi.
Dicontohkannya,
Yahukimo memiliki potensi hasil bumi yang besar, misalnya hasil pertanian.
Sehingga keberadaan BUMD ini nantinya bisa menjadi wadah untuk menampung dan
menyalurkan hasil pertanian, sekaligus juga menyediakan berbagai barang
keperluan petani seperti pupuk.
“BUMD akan
menjamin stabilitas harga sembako, menekan disparitas harga barang,”
pungkasnya. (Yulika)